Senin, 01 April 2013

Filled Under:

Catatan Kecil Sang Petualang "Mengubah Sudut Pandang Mahasiswa"



Kita tak bisa mengubah arah angin, tapi kita bisa mengatur kepak sayap kita”
Seorang dosen menjelaskan kepada mahasiswanya, “Coba, kalian lihat gambar apakah ini?”. Semua mahasiswa mulai menganalisis gambar yang ditampilkan di slide presentasi dosen.  “Gambar, laki-laki meniup terompet”, ucap salah seorang mahasiswa. “Gambar wajah perempuan”, kata mahasiswa yang lain.
Sang dosen pun membenarkan jawaban kedua mahasiswa tersebut. “Semua benar, tergantung cara memandang kita terhadap gambar tersebut, coba perhatikan gambar yang  berwarna hitam, tentu kita akan melihat dengan jelas bahwa gambar tersebut adalah gambar seorang laki-laki meniup terompet. Tapi, coba perhatikan gambar yang berwarna putih, kita akan melihat wajah seorang perempuan”, tutur sang dosen. 
Itulah yang disebut dengan cara pandang. Dimana kita tidak hanya memandang sesuatu hanya pada satu arah tetapi memandang sesuatu dari berbagai arah.
Suatu ketika kita menghadapi sebuah masalah. Namun, kita tak terpaku pada masalah tersebut sebab kita memandang masalah itu dari sudut pandang yang lain. Orang lain mungkin beranggapan masalah kita itu cukup sulit dan berat tetapi kita tetap terlihat tenang dan tegar menghadapinya. Kita tetap berpikir positif terhadap suatu masalah salah satunya karena masalah mendidik kita agar lebih dewasa.
Sama halnya seperti mahasiswa. Sudut pandang apakah yang kita gunakan ketika kuliah? Apakah yang untuk mencari nilai IP tinggi ataukah ada yang lain?
Mengubah sudut pandang kita terhadap kuliah. Kuliah tak hanya semata-mata mencari nilai IP yang tinggi. Jika kita mencari  nilai IP yang tinggi maka kuliah kita menjadi value oriented, orientasi kita kuliah hanya kepada nilai, nilai dan nilai.
Berbagai cara pun akan kita lakukan untuk mendapatkan nilai yang memuaskan demi mengapai orientasi yang kuat terhadap nilai. Padahal, nilai bukanlah segala-galanya. Meminjam kata-kata seorang dosen, “Nilai IP itu seperti pintu gerbang memasuki dunia kerja, setelah memasuki dunia kerja maka pintu gerbang itu tidak dilewati lagi”
.
Salah satu sudut pandang yang lain yakni study oriented yaitu orientasi kita untuk selalu belajar. Belajar disini adalah menuntut ilmu. Menuntut ilmu apapun sesuai dengan disiplin ilmu kita masing-masing.
Sang idola kita pun berpesan,
“Tuntulah ilmu hingga ke negeri Cina”
Sudut pandang study oriented akan berefek samping kepada nilai. Jikalau kita rajin dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu tentu kita akan mendapatkan nilai yang bagus
.
Ironisnya , sekarang ini kebanyakan mahasiswa lebih bersudut pandang pada value oriented terhadap kuliahnya. Berbagai cara negatif dilakukan hanya untuk mengejar nilai yang tinggi. Padahal yang sebenarnya kita kejar itu adalah ilmu bukan nilai.
Dengan berbekal ilmu itulah kita akan menghadapi liku-liku permasalahan di dunia ini. Dengan ilmu juga kita dapat memecahkan berbagai problematika kehidupan.
Bagaimana dengan nilai? Apakah nilai bisa membantu kita mengarungi lautan masalah? Dan apakah nilai juga mampu memecahkannya?
Semua itu kembali ke diri kita masing-masing dalam hal sudut pandang. Karena, kita semua memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. Tetapi, ada baiknya kita memikirkan kembali perbandingan kebaikan dan keburukan dari sudut pandang yang sekarang ini kita yakini.
Jikalau sudut pandang itu lebih banyak kebaikannya maka lanjutkanlah. Tetapi, jika sudut pandang itu lebih banyak keburukannya maka tinggalkanlah dan ubahlah sudut pandang kita tersebut. (Aulia R)                             

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 AULIA RAHIM.