Selasa, 30 April 2013

Catatan Kecil Sang Petualang "Menggadaikan keimanan demi Ujian"


Ujian itu cobaan
Cobaan tuk kenal kesabaran
Cobaan tuk ketahui kesyukuran
Cobaan yang mendatangkan kebahagian
Bagi insan yang beriman

Nilai bukanlah tujuan
Berkah-Nya yang menjadi incaran
Langkah kecil tuk gapai impian
Lewat kata-kata yang tertuliskan

Tapi, mengapa tetap kau gadaikan?
Kau gadaikan keimanan
Tuk mengharapkan pujian
Lewat cara-cara yang tak karuan
Kau relakan
Kau biarkan
Diri ini berlumur dengan kesalahan
Hanya untuk mengejar kejayaan
Kejayaan digapai lewat kebohongan
Kejayaan yang akan mendatangkan kesengsaraan

Kejarlah impian dengan cara-cara Tuhan
Amalkan kejujuran
Tingkatkan kesholehan
Jauhi kemaksiatan
Saat keramaian
Saat sendirian
Tetap patuh dengan titah Tuhan

Selagi nyawa masih di badan
Selagi nafas masih terhembuskan
Selagi jantung masih terdetakkan
Ingatlah segala kesalahan
Cepat-cepatlah mohon ampunan
Lewat seribu tetesan
Tetesan tangisan insan
Yang ingin menjadi pribadi menawan
Menawan dihadapan Sang Pujaan
Pujaan hamba-hamba beriman

Ini hanya seuntai tulisan
Yang tak akan berguna jika dibiarkan
Tanpa sebuah amalan
Amalan dalam perbuatan
Perbuatan keseharian
Biarkanlah menjadi sebuah kebaikan
Sebagai nasihat di akhir zaman

(A.R)

Yogyakarta, 22. 29 WIB 30 April 2013

Senin, 01 April 2013

Catatan Kecil Sang Petualang "Mengubah Sudut Pandang Mahasiswa"



Kita tak bisa mengubah arah angin, tapi kita bisa mengatur kepak sayap kita”
Seorang dosen menjelaskan kepada mahasiswanya, “Coba, kalian lihat gambar apakah ini?”. Semua mahasiswa mulai menganalisis gambar yang ditampilkan di slide presentasi dosen.  “Gambar, laki-laki meniup terompet”, ucap salah seorang mahasiswa. “Gambar wajah perempuan”, kata mahasiswa yang lain.
Sang dosen pun membenarkan jawaban kedua mahasiswa tersebut. “Semua benar, tergantung cara memandang kita terhadap gambar tersebut, coba perhatikan gambar yang  berwarna hitam, tentu kita akan melihat dengan jelas bahwa gambar tersebut adalah gambar seorang laki-laki meniup terompet. Tapi, coba perhatikan gambar yang berwarna putih, kita akan melihat wajah seorang perempuan”, tutur sang dosen. 
Itulah yang disebut dengan cara pandang. Dimana kita tidak hanya memandang sesuatu hanya pada satu arah tetapi memandang sesuatu dari berbagai arah.
Suatu ketika kita menghadapi sebuah masalah. Namun, kita tak terpaku pada masalah tersebut sebab kita memandang masalah itu dari sudut pandang yang lain. Orang lain mungkin beranggapan masalah kita itu cukup sulit dan berat tetapi kita tetap terlihat tenang dan tegar menghadapinya. Kita tetap berpikir positif terhadap suatu masalah salah satunya karena masalah mendidik kita agar lebih dewasa.
Sama halnya seperti mahasiswa. Sudut pandang apakah yang kita gunakan ketika kuliah? Apakah yang untuk mencari nilai IP tinggi ataukah ada yang lain?
Mengubah sudut pandang kita terhadap kuliah. Kuliah tak hanya semata-mata mencari nilai IP yang tinggi. Jika kita mencari  nilai IP yang tinggi maka kuliah kita menjadi value oriented, orientasi kita kuliah hanya kepada nilai, nilai dan nilai.
Berbagai cara pun akan kita lakukan untuk mendapatkan nilai yang memuaskan demi mengapai orientasi yang kuat terhadap nilai. Padahal, nilai bukanlah segala-galanya. Meminjam kata-kata seorang dosen, “Nilai IP itu seperti pintu gerbang memasuki dunia kerja, setelah memasuki dunia kerja maka pintu gerbang itu tidak dilewati lagi”
.
Salah satu sudut pandang yang lain yakni study oriented yaitu orientasi kita untuk selalu belajar. Belajar disini adalah menuntut ilmu. Menuntut ilmu apapun sesuai dengan disiplin ilmu kita masing-masing.
Sang idola kita pun berpesan,
“Tuntulah ilmu hingga ke negeri Cina”
Sudut pandang study oriented akan berefek samping kepada nilai. Jikalau kita rajin dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu tentu kita akan mendapatkan nilai yang bagus
.
Ironisnya , sekarang ini kebanyakan mahasiswa lebih bersudut pandang pada value oriented terhadap kuliahnya. Berbagai cara negatif dilakukan hanya untuk mengejar nilai yang tinggi. Padahal yang sebenarnya kita kejar itu adalah ilmu bukan nilai.
Dengan berbekal ilmu itulah kita akan menghadapi liku-liku permasalahan di dunia ini. Dengan ilmu juga kita dapat memecahkan berbagai problematika kehidupan.
Bagaimana dengan nilai? Apakah nilai bisa membantu kita mengarungi lautan masalah? Dan apakah nilai juga mampu memecahkannya?
Semua itu kembali ke diri kita masing-masing dalam hal sudut pandang. Karena, kita semua memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. Tetapi, ada baiknya kita memikirkan kembali perbandingan kebaikan dan keburukan dari sudut pandang yang sekarang ini kita yakini.
Jikalau sudut pandang itu lebih banyak kebaikannya maka lanjutkanlah. Tetapi, jika sudut pandang itu lebih banyak keburukannya maka tinggalkanlah dan ubahlah sudut pandang kita tersebut. (Aulia R)                             

Copyright @ 2013 AULIA RAHIM.