Minggu, 07 Juli 2013

Filled Under:

Catatan Kecil Sang Petualang "Ramadhan Sebagai Awal Perubahan"


“Tidak ada seorang pun yang dapat merubah diri kita selain diri kita sendiri”

        Ramadhan semakin dekat. Pertanda bulan latihan akan menyapa insan yang akan bertaubat. Dibulan Ramadhan inilah awal sebuah perubahan yang akan kita lakukan secara berkelanjutan.

        Selama sebelas bulan kita terlenakan oleh urusan dunia. Sholat lima waktu pun hanya kita lakukan disisa-sisa waktu kita. Sedekah pun kita keluarkan dari sisa-sisa belanja kita. Qur’an pun dibaca dari sisa-sisa bahan bacaan yang telah banyak kita baca.

        Momentum bulan suci inilah waktu yang tepat untuk kita jadikan batu loncatan dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Sang Pencipta.

        Dulu diluar bulan Ramadhan, kita sisakan waktu untuk sholat hanya sekitar 5-10 menit jika diakumulasikan sebanyak 5 waktu berarti kita menggunakan waktu untuk urusan akhirat hanya sekitar kurang lebih 50 menit tidak sampai satu jam, apabila kita anggap satu jam dapat kita hitung kembali berarti kita terlenakan oleh aktivitas duniawi selama 23 jam.

        Dulu diluar bulan Ramadhan, kita akan bersedekah dengan uang sisa-sisa kembalian yang telah kita gunakan untuk membeli sesuatu yang berhubungan dengan dunia. Ketika ada uang kembalian dari belanja itulah yang akan kita jadikan sedekah.

        Dulu diluar bulan Ramadhan,  kita sisakan Qur’an sebagai alternatif bacaan terakhir setelah kita habiskan bacaan-bacaan dunia seperti buku, koran, majalah, tabloid, buletin dan lainnya. Mengakibatkan Qur’an terkesampingkan dari keseharian kita.

        Dari sebagaian fenomena-fenomena diatas kita bisa sama-sama mengevaluasi diri dan belajar agar dibulan Ramadhan kelak bisa kita jadikan bulan perubahan agar kita lebih memprioritaskan waktu, tenaga, pikiran dan materi yang kita miliki untuk dicurahkan kepada urusan akhirat.

        Sholat yang biasanya kita lakukan hanya yang wajib saja, belum bisa diawal waktu sholat dan dengan alokasi waktu yang relatif singkat. Mari kita rubah kebiasaan tersebut kini kita kerjakan sholat wajib plus sholat sunnah, dikerjakannya diawal waktu dan alokasi waktunya pun kita perlama agar kita bisa lebih lama bersama Allah.

“Salah satu dari tiga hal yang disukai Allah adalah orang yang sholat diawal waktu sholat”

        Sedekah yang sering kita lakukan awalnya dari uang sisa yang kita miliki. Sekarang kita rubah. Kita siapkan sebagian harta kita yang akan kita sedekahkan dibulan Ramadhan kelak serta rutin kita sedekahkan agar kita terbiasa bersedekah  dan bisa merasakan kondisi orang yang kekurangan dari segi ekonomi dari kita yang mempunyai kelebihan ekonomi.

“Bersedekahlah karena sedekah akan menghapus sebagaian dosa-dosamu”

        Begitu pula dengan membaca Qur’an. Mungkin diseharian, kita lebih senang membaca buku, novel, majalah ataupun bacaan lainnya. Dibulan Ramadhan sebagaimana kita ketahui bersama adalah bulan dimana turunnya Al-Qur’an sehingga ada baiknya kita meluangkan waktu khusus untuk membaca terlebih juga mempelajarinya agar bulan yang penuh berkah ini bisa kita hiasi dengan cahaya-cahaya Qur’an di lingkungan kita sehingga tidak hanya kita yang akan merasakan manfaat dari bacaan Qur’an tersebut, orang disekeliling kita pun akan merasakannya.

“Hiasilah rumah kalian dengan sholat dan membaca Al-Qur’an”
        Masih banyak lagi hal-hal yang perlu kita rubah dibulan latihan kelak. Sebab, dari bulan Ramadhan inilah yang diharapkan akan menjadi batu loncatan ketika selesai Ramadhan. Semua ibadah yang kita lakukan dibulan Ramadhan akan membekas dan terus kita lakukan diluar bulan Ramadhan itulah keberkahan bulan Ramadhan yang akan kita peroleh.

        Namun sebaliknya, apabila seusai Ramadhan kita tetap kembali kepada kebiasaan buruk kita. Ramadhan yang kita lalui hanya sebuah kesia-siaan. Padahal, seandainya kita tahu segitu besarnya pahala dan keutamaan bulan Ramadhan maka kita akan berharap setiap bulan adalah bulan Ramadhan.

“Banyak dari orang yang berpuasa dibulan Ramadhan hanya mendapatkan lapar dan haus saja”
        Mari kita gunakan kesempatan emas yang ada dihadapan mata kita sekarang ini sebagai awal perubahan diri kita untuk menjadi lebih baik lagi sebab orang yang beruntung sebagaimana disabdakan oleh Sang Teladan kita ialah

“Orang yang beruntung adalah orang selalu mengevaluasi diri  untuk menjadi lebih baik lagi”

        Ramadhan akan tiba. Apakah kita akan berdiam saja? Tanpa ada sebuah perubahan yang nyata. Perubahan kepada diri manusia. Manusia yang berlumur dosa. Manusia yang hina. Tak punya apa-apa.

        Mari kita niatkan dan kita lakukan bersama-sama perubahan diri menuju kebaikan. Kita tak tahu apakah kita akan berjumpa dengan bulan Ramadhan yang ada didepan mata sekarang ini ataukah kita akan pergi ketika Ramadhan telah datang kepada kita. Setidaknya kita sudah ada niat untuk berubah dan mengisi hari-hari dibulan Ramadhan kelak. Semuanya kita kembalikan kepada Sang Pemilik manusia.

        Semoga kita dipertemukan dibulan Ramadhan kelak dan kita bisa sedikit demi sedikit melakukan perubahan pada diri kita sebab perubahan itu tidak semudah kita membalikkan telapak tangan.

Marhaban ya Ramadhan
Marhaban Syahrus Shiyam
Marhaban ya Ramadhan

Marhaban Syahrus Shiyam

Berbagi Ceria Lewat Cerita

Yogyakarta, 8 Juli 2013, 09.56 WIB

Aulia Rahim

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 AULIA RAHIM.