Minggu, 30 Desember 2012

Catatan Kecil Sang Petualang " Refleksi Akhir Tahun"

"Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab"

Tak terasa sudah berada dipunghujung tahun 2012. Apakah yang sudah ku perbuat selama satu tahun yang lalu? Presentase baikkah atau presentasi burukkah yang banyak dilakukan? Hanya dirilah dan yang memiliki dirilah yang mengetahui presentasenya. Tetapi, alangkah lebih baiknya jika diri ini bisa menghitung-hitung kebaikan dan keburukan yang sudah dilalui selama satu tahun dibelakang.

Disadari maupun tidak disadari. Memang, manusia tempat salah dan khilaf. Begitupula dengan diri ini tak pernah luput dari kesalahan-kesalahan yang ada. Namun, dari kesalahan itulah kita dapat belajar banyak arti sebuah kebenaran. Kita tak akan pernah mengenal kebenaran sebelum kita mengenal terlebih dahulu kesalahan yang pernah kita perbuat.

Kesalahan yang diperbuat selama satu tahun dibelakang dijadikan sebagai sebuah pelajaran berharga dan diambil hikmah yang terkandung dari kesalahan itu. Sejatinya, manusia itu adalah seorang pembelajar yang akan terus belajar dan belajar. Walaupun ribuan kesalahan dia temukan tetapi pada puncaknnya ia akan menemukan kebenaran yang hakiki yakni kebenaran yang hanya dimiliki oleh Sang Pemilik Kebenaran.

"Kebaikan akan dibalas kebaikan, keburukan akan dibalas keburukan"

Setiap manusia pasti memiliki kebaikan dan keburukan. Dari kebaikan dan keburukan itulah seseorang dapat mengukur kualitas dirinya selama satu tahun. Apakah sudah baik ibadahnya kepada Allah? Apakah sudah baik hubungan dia kepada sesama manusia?Ataukah sebaliknya?

Semoga bertambahnya tahun dan bertambahnya usia walaupun pada hakikatnya berkurangnya jatah hidup di dunia akan menambah amal kebajikan dan mengurangi amal keburukan kita bahkan menghilangkannya agar hari-hari dengan lembaran baru kita buka dengan kebaikan-kebaikan yang kelak menjadi penolong kita di waktu kita sendirian.

Berbagi Ceria Lewat Cerita

Yogyakarta, 31 Desember 2012
 Salam Senyum

Aulia Rahim

Jumat, 16 November 2012

Catatan Kecil Sang Petualang "Aktif Menulis Kembali di Blog"

Setelah sekian lama menghilang dari dunia blogger. Kini, bisa aktif kembali mewarnai kancah blogger. Dengan semangat dan motivasi untuk saling berbagi. Terutama berbagi ilmu yang sangat sedikit dimiliki ini. Sebab, memang manusia hanya memiliki ilmu sedikit. Ibarat telunjuk dimasukkan kedalam air laut kemudian diangkat dan meneteslah air laut itu ke dalam laut kembali. Tetesan itulah ilmu yang dimiliki oleh manusia. Sedangkan lautan itu adalah ilmu Allah. Bahkan jika seandainya semua lautan di dunia ini dikumpulkan airnya untuk dijadikan tinta dan semua pohon di dunia ini dikumpulkan juga untuk dijadikan pena, maka tak akan sanggup semua itu menulis ilmu Allah. Terlalu banyak dan luasnya ilmu Allah itu. Maka dari itu , izinkanlah diri yang memiliki ilmu sedikit ini berbagi. Walaupun hanya sedikit tetapi bisa istiqomah dalam membagi ilmu tersebut. Ilmu apapun itu, terlebih ilmu yang akan membuat kita semakin dekat dan semakin takut dengan Allah.

Apalah artinya ilmu jika kita tidak bisa mengamalkanya minimal kita bisa membagikannya kepada setiap manusia, agar kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lain.

Menulis sedikit demi sedikit asal bisa berkelanjutan.

Berbagi Ceria Lewat Cerita

Salam Senyum
Yogyakarta, 16 November 2012, 20.58 WIB

Aulia Rahim

Selasa, 24 April 2012

Catatan Kecil Sang Petualang "Melangkahkan kaki menuju ridho-Nya

Hari ini seperti hari-hari biasanya tapi ada hal yang berbeda. Seusai sholat Magrib, ku langkahkan kaki ku menuju taman-taman surga. Tanpa menghiraukan apapun yang akan terjadi sebab melangkah kaki menuju ridho-Nya kelak kita akan dipermudahkan pula dalam melangkah mengerjakan sesuatu hal yang kita anggap susah padahal itu, sangalah mudah bagi-Nya.

Selagi kaki ini masih bisa melangkah
Selagi mata ini masih bisa melihat
Selagi nafas ini masih berhembus
Ku serahkan semuanya untuk-Nya

Berbagi Ceria Lewat Cerita

Salam Senyum

Yogyakarta, 24 April 2012, 21.15

Aulia Rahim

Jumat, 20 April 2012

Catatan Kecil Sang Petualang "Orang Sukses itu Berbeda"

Berbicara mengenai kesuksesan sangatlah luas lingkup artinya. Menurut tafsiran setiap orang berbeda-beda sebab kesuksesan itu ialah hak masing-masing.

Orang sukses jelas dia melakukan sesuatu hal yang berbeda dengan orang kebanyakan. Sebab, dengan melakukan hal itulah yang menjadi nilai plus bagi dia untuk meraih sebuah kesuksesan.

Sukses itu seperti puzzle maka dari itu pahami dan kuasailah triknya.

Walaupun semua hal yang berbeda itu belum tentu menghasilkan kesuksesan. Namun, kesuksesan itu pasti berbeda dari yang lainnya.

Berbagi ceria lewat cerita

Salam senyum

Aulia Rahim
Yogyakarta, 20 April 2012, 23.40 WIB

Sabtu, 14 April 2012

Catatan Kecil Sang Petualang "Bersyukur apa adanya"

Betapa perihnya hati ini tatkala. Uang yang ku miliki hanya tersisa 2 ribu rupiah. Hari ini. aku adukan nasibku kepada sang Pemilik Nasib. Karena aku yakin selama cicak dikasih makan oleh-Nya. Tentu manusia, hamba-Nya pun Dia kasih makan. Begitu pula yang ku alami saat ini. Sesuap nasi sangat berharga bagiku. Hari ini ku harus rela makan nasi dengan sayur tanpa lauk. Sebuah kenikmatan tersendiri bisa makan nasi. Akhir-akhir ini aku makan nasi sekali sehari. Perubahan yang sangat drastis tidak seperti dulu ketika TK hingga SMA aku makan nasi 3 kali sehari. Tetapi, inilah diri ku yang sekarang aku harus bisa bersyukur dengan keadaanku. Aku yakin ini semua hanya bersifat sementara. Tak ada yang kekal dan abadi di dunia ini. Aku makan nasi satu kali sehari mungkin tak seumur hidup aku rasakan suatu saat akan terjadi perubahan roda-roda pedati. Dari atas lalu ke bawah. Dari bawah kemudian balik kembali ke atas. Itulah roda-roda perputaran kehidupan yang sekarang ini berputar hingga hari kiamat kelak baru ia akan berhenti.

Kunci hidup itu hanya ada dua . BERSYUKUR & BERSABAR

Berbagi ceria lewat cerita

Salam Senyum

Aulia Rahim

Yogyakarta, 15 April 2012, 10.55 WIB

Jumat, 06 April 2012

Catatan Kecil Sang Petualang "Menuntut Ilmu Itu Tak Terbatasi Oleh Usia"

Pelajaran yang sungguh berharga terjadi pada hari ini. Saat itu, ketika mengikuti School Training yang diadakan oleh JANtran Yogyakarta. Sebuah sekolah yang diadakan setiap pekan pertama tiap bulan selama 9 bulan. Dari berbagi kalangan mahasiswa pun saya temui ketika mengikuti sekolah tersebut. Namun, ada seseorang yang sudah berusia lebih tua dari yang peserta yang lainnya juga menjadi peserta dalam perlatihan tersebut. Sungguh, semangat beliau yang mengebu-gebu yang membuat beliau rela datang jauh-jauh dari Mutilan ke Yogyakarta untuk menimba ilmu. Memang benar, menuntut ilmu itu tidak terbatasi oleh umur.

Berbagi Ceria Lewat Cerita

Aulia Rahim

Yogyakarta, 5 April 2012 21.51

Kamis, 05 April 2012

Catatan Kecil Sang Petualang "Ilmu Apa yang Bisa Ku Bagikan Hari Ini'

Setelah beberapa hari meninggalkan catatan kecil sang petualang akhirnya bisa muncul kembali ditengah kesibukan menghadapi Ujian Tengah Semester/UTS atau lebih populernya MID Semester. Tak bisa dipungkiri dan dijadikan sebuah alasan tersendiri bagi seorang penulis untuk selalu tetap istiqomah dengan tulisan-tulisannya baik itu jelek maupun bagus tulisan yang ia tulis. Namun, itulah sebuah goresan sejarah yang akan dibaca oleh siapapun.

Tulislah apapun itu yang sedang ada dihati dan pikiran kita. Sebab dengan menulisnya itu akan membiasakan kita untuk selalu tetap istiqomah dalam menulis ketika berada saat situasi apapun.

"Sejelek apapun ide itu akan tetap bernilai bagus jika ia dituliskan tetapi sebagus apapun ide itu tidak akan bernilai bagus jika tidak dituangkan dengan tulisan" (Denbanjar Aulia R)

Tetap istiqomah dalam menulis. Mari kita goreskan sejarah kita melalui tulisan.

Berbagi Ceria Lewat Cerita


Yogyakarta, 5 April 2012 Pukul 22.59 WIB

Aulia Rahim

Senin, 26 Maret 2012

Puisi Kecil Sang Petualang "Penulis Berjiwa Benteng"

Karya : Aulia Rahim

Menulis...
Sebuah kata yang mudah diucapkan
Namun, sulit dilaksanakan

Menulis...
Berawal dari sejarah
Sejarah yang terulang kembali
Lewat untaian tulisan

Laksana Benteng Vredeburg yang besar
Penulis pun harus berjiwa besar
Saat kalah
Tak pantang menyerah
Saat juara
Tak langsung bangga

Begitu juga KPP kita
Menampung semua pelajar Jogja
Yang ingin berbagi ceria
Lewat tulisan dengan seribu cerita

Suka duka
Sedih bahagia
 Kita lewati bersama
 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Puisi ini dibuat ketika temu anggota baru KPP (Komunitas Penulis Pelajar)  Smart Syuhada di Benteng Vredeburg pada hari Minggu, 25 Maret 2012.

Salam Senyum
Berbagi ceria lewat cerita

Yogyakarta, 26 Maret 2012, 16.55 WIB
Aulia Rahim

Kamis, 22 Maret 2012

Catatan Kecil Sang Petualang "Inilah Aku"

Aku bukanlah terlahir dari keluarga yang kaya raya apalagi punya banyak harta.
Aku hanya terlahir dari sebuah keluarga yang bermodalkan kebahagiaan untuk mengapai cita-cita. Bermodalkan impian yang akan mengubah keluargaku dalam bingkisan canda dan tawa.

Ku rindu kalian semua
Ayah, bunda
Kanda, dinda

Sungguh beruntung diriku..
Kau anugerahkan ayah yang tegar dalam menghadapi segala liku-liku dunia
Kau berikan bunda yang sabar dengan untaian doa-doanya
Kau curahkan seorang kanda yang bisa mensupportku disaat ku jatuh
Kau limpahkan seorang dinda yang bisa memahami arti kesederhanaan

Ayah, ku tahu ketika kau lepaskan kepergianku kau tinggalkan beban keuangan untuk keluarga demi impian terwujud dimasa depan kelak

Bunda, ku sadar ketika kau relakan keberangkatanku kau hiasi bibirmu dengan belaian doa-doa dan butiran air mata bahagia melihat ku suatu hari kelak akan menjadi lebih dewasa

Kanda, ku mengerti walau kita tak lama berkumpul bersama tapi kau paham akan keinginan adikmu ini untuk menggapai impiannya

Dindaku belajarlah dari semua ini kau sudah paham arti kesederhanaan sebab sejak dulu kau tak pernah mengeluh dan meminta lebih apapun itu. Walaupun teman-temanmu memilikinya tetapi kau tetap sabar dan tabah menghadapi kesederhanaan hidup

Sosok ayah bunda marilah kita contoh wahai kanda dan dinda



Ku pesembahkan untuk
Ayah
Bunda
Kanda Aulia Rahman
Dinda Ahmad Aulia Ananda


Salam senyum

Yogyakarta, 23 Maret 2012, 07.54 WIB

Aulia Rahim

Semangat Berbagi

Karya : Aulia Rahim

Aku tak punya banyak harta
Karena ku lahir di keluarga yang biasa
Aku pun tak punya banyak tenaga
Sebab ku tak mampu berbuat kuasa

Aku hanyalah seorang manusia
Yang ingin berbagi cerita
Agar kalian semua tertawa
Minimal bisa bahagia

Melepas sejenak kisah duka
Ataupun sedikit luka
Setitik senyuman pertanda
Bayangan kebahagian masih ada

Semangat berbagi
Tak akan hilang ditelan bumi
Ayo kita saling berbagi
Berbagi pengalaman yang dilewati
Dijadikan pelajaran pribadi
Untuk bisa diteladani
Semua insan Islami

Semangat berbagi
Untuk mengapai ridho Ilahi
Agar tentram dan tenang hati
Ayo kita berbagi

Yogyakarta, 23 Maret 2012, 07.33 WIB

Salam Senyum

Aulia Rahim

Bedah Buku bersama Bunda Pipiet Senja

Hari ini tidak bisa ditebak cuacanya panas atau hujan sebab dari pagi sampai siang cuaca selalu berubah kadang panas, kadang hujan. Kalau panas menjadi sebuah keberuntungan jemuran cepat kering..hee. Kalau hujan juga menjadi sebuah keberuntungan merupakan sebuah kelezatan tersendiri bagi mahasiswa yang baru pulang kuliah dengan tidur ketika hujan tapi jikalau mau berangkat kuliah hujan. Duh jadi rebet, siap-siap bawa payung, ember, sabun, shampoo, pasta gigi, en sikat gigi.Kok,kayak orang mau mandi...hohoho.

Ditengah cuaca yang cukup mendung pertanda hendak hujan. tetapi sempat hujan juga sih sebelumnya tapi hujannya cuma lewat sebentar. hahaha..

Namun, sebuah rencana Sang Maha Pembuat Rencana Terindah memberikan naungan-Nya kepada kita semua. Walaupun sempat diguyur hujan sesaat mendekati atau bahkan setelah sholat Zhuhur.

Akhirnya, cuaca mulai bersahabat. Sedikit demi sedikit kabut awan mulai menjauh dan sinar matahari semakin nampak di pelupuk mata kuman di sebarang lautan tak tampak.. Jadi pribahasa...hahaha

Pukul 14.00 kurang sedikit, kurang 1 menit apa 2 menit ya lupa..hee. Akhirnya sampai juga ke tempat bedah buku dengan menggunakan motor favorit Sang Segitiga. Setelah sampai di tempat penitipan motor (parkir). Dua kotak air mineral segera berpindah tempat dari motor menuju kantin ponpes Diponegoro.

Dari kejauhan tampaklah seorang yang sudah tidak asing lagi bagi anggota FLP. Siapakah dia??? Kita saksikan setelah pesan-pesan berikut ini.....

Mau pesan apa? Teh panas, teh dingin, teh panas dingin. apa Teh Pipiet Senja??? Hehe.. Bercanda ya Teh..pIzzz..*semoga beliau gak tau...wkwkkwk

Kembali ke cerita...

Dia adalah sang moderator bedah buku hari ini. Dengan wajah yang agak kebinggungan dia lihatkan kepada kami ketika kami menghampirinya.

Sang Segitiga mengeluarkan secarik kertas bertuliskan susunan acara. Kertas tersebut agar bisa dipahami oleh sang moderator dan sang MC. Sang MC pun menulis dengan detail susunan acara yang akan berlangsung.

Para peserta silih berganti mendaftarkan diri untuk menjadi peserta. Namun, kebanyakan peserta yang ikut santri-santri dari pondok.

Azan Asyar berkumandang. Kamis semua sholat Asyar terlebih dahulu. Kemudian mempersiapkan diri untuk memulai acara setelah shalat.

Tepat pukul 14.30 WIB, terdengar lantunan syair-syair didendangkan oleh para santri selama kurang lebih 15 menit. Setelah itu acara dimulai, dari pembukaan kemudian sambutan oleh ketua panitia kemudian membacaan ayat suci Al-Qur'an. Kebalik jadwalnya. Tapi, Alhamdulillah teratasi oleh MC..hee.

Setelah itu, masuk ke acara inti yaitu bedah buku "Orang Bilang Aku Teroris" karya Bunda Pipiet Senja dan "Catatan Cinta dari Mekkah" karya Awy Ameer Qolawun. Dua buku itu dibedah langsung oleh bunda Pipiet Senja.

Pertama, beliau menceritakan tentang pengalaman beliau ketika di bandara dengan menggunakan jilbab/kerudung yang panjang sehingga dikira penjaga bandara teroris, mengutak-atik laptop di bandara dengan gratis, hampir ditahan oleh penjaga bandara sebab penjaga bandara meminta surat undangan sebagai bukti kalau beliau sedang diundang mengisi suatu acara, pihak bandara tetap bersikukuh keras, akhirnya beliau memberikan nomor telpon pihak KBRI untuk dihubungi agar dipastikan beliau benar-benar ada undangan. Namun, pihak KBRI malah pura-pura tidak tahu dengan beliau disebabkan ada satu sebab yang menyebabkan salah satu oknum KBRI memperlakukan beliau seperti itu.. Apa lagi ya... duh kelupaan *singkatnya beli buku beliau Orang Bilang Aku Teroris..

Teroris ternyata singkatan dari Teror untuk penulis, sebab beliau selalu meneror penulis-penulis yang ada diluar negeri untuk lebih produktif dalam menulis. Singkatnya, yaitu beli buku beliau..heee

Masuk ke sesi tanya jawab (isi tanya jawab diposting oleh Shevi) pada pukul 16.30 WIB hingga 17.25 WIB kemudian dilanjutkan dengan penyerahkan kenang-kenangan untuk beliau. Ditutup dengan acara foto-foto sebagiaan peserta dengan beliau. Mumpung gratizzz.. en tak lupa membeli buku beliau yang ada di stan pembeliaan buku plus bonus mendapatkan langsung tanda tangan beliau.

Azan magrib berkumandang. Semua panitia dan teman-teman FLP pada pulang.

Itulah cerita singkat yang bisa diceritakan dan dibagikan..
Semoga bermanfaat.

Hal-hal yang baik mohon diambil dan dimanfaatkan
Hal-hal yang buruk mohon dimaafkan dan dihiraukan saja

Salam Senyum

Yogyakarta, 22 Maret 2012, 21.31 WIB

Catatan Kecil Sang Petualang "Tahun Depan Aku yang akan dimintai Tanda Tangan"

Hari ini kedua kalinya saya mengikuti bedah buku. Pertama, bedah buku "The Great Power of Mother" karya Solikhin Abu Izzuddin (penulis buku Zero to Hero) yang dibedah langsung oleh penulisnya tepatnya pada tanggal 23 Desember 2011. Kedua, bedah buku "Orang Bilang Aku Teroris" karya Pipiet Senja dan "Catatan Cinta dari Mekkah" karya Awy Ameer Qolawun dibedah oleh Bunda Pipiet Senja tepatnya hari ini. 22 Maret 2012.

Sama ketika bedah buku yang pertama ketika orang-orang meminta tanda penulis pada buku yang dia tulis. Saya berkata dengan salah satu teman saya, "Tahun depan saya yang akan dimintai tanda tangan". Itu salah satu campuk untuk saya agar bisa lebih produktif lagi dalam menulis. Entah, ketika itu apakah ada lagi yang mendengar perkataan saya itu selain teman saya tersebut. Allah pastilah Maha Mendengar perkataan hamba-Nya. Di dalam batin saya semoga ini menjadi doa tersendiri bagi diri saya.

Hari ini hal yang sama terjadi pula, ketika banyak orang-orang yang meminta tanda tangan penulis pada buku yang dia tulis. Perkataan itu keluar lagi dengan spontan. Namun, didengarkan oleh 3 orang teman atau bahkan lebih. Ketika itu, orang-orang lagi sibuk berfoto ria dengan Bunda Pipiet Senja. Saya berkata, "Tahun Depan saya yang akan dimintai tanda tangan".

Kelihatanya itu seperti sebuah kata 'menantang'. Namun, itulah doa sekaligus impian yang akan terwujudkan sebagai motivasi tersendiri dalam menulis.

Setelah dipikir. Bedah buku yang pertama tanggal 23 Desember. Bedah buku yang kedua tanggal 22 Maret. Tanggal yang cukup cantik dan berdekatan. Tetapi, pikiran saya melayang. Apakah itu pertanda tahun ini 2012 saya akan menuncurkan dua buku pada dua tanggal tersebut??

Rencana Allah yang begitu indah yang harus dilaksanankan dan ditunaikan agar keindahannya tetap bisa dinikmati oleh siapapun.

Yogyakarta, 22 Maret 2012, 20.35

Aulia Rahim

Copyright @ 2013 AULIA RAHIM.