Sabtu, 30 November 2013

Filled Under:

Catatan Kecil Sang Petualang "Tebarkan Senyuman Raih Kebahagian"

Bahagia itu mudah. Disaat kita bisa tersenyum untuk diri sendiri dan orang lain. Kita bisa merasakan kebahagiaan. Tak sulit ketika kita menginginkan sebuah kebahagiaan. Kerena kebahagiaan itu diciptakan bukan ditunggu-tunggu kedatangannnya. Salah satu cara kita untuk menciptakan kebahagiaan yakni dengan tersenyum. 

Apakah kita karena kebahagiaan kita tersenyum? Tidak, kawan. Karena senyuman kitalah yang membuat kita bahagia. Cukup ringan cara ini. Siapapun dari kita bisa mempraktikannya kapanpun dan dimana pun berada. Kebahagiaan itu hak semua orang. Siapapun diri kita berhak untuk merasakan kebahagiaan. Namun, kebahagiaan yang bagaimanakah yang kita ingin rasakan? Apakah sekilas kebahagiaan harta, kebahagiaan jabatan ataupun kebahagiaan keluarga yang semua kebahagiaan itu berbuah pada dunia.

Tentu kita semua menginginkan  kebahagiaan di dunia, agar kita bisa tentram dan nyaman menjalani kehidupan sehari-hari. Bagaimana kita bisa membahagiakan diri sendiri sedangkan kita sendiri tak pernah tersenyum untuk diri kita? Apakah susah untuk tersenyum? Begitu mahalkah harga sebuah senyuman sehingga kita malas dan enggan untuk mempraktikannya ?

Senyuman yang berasal dari hati. Itulah senyuman yang akan menciptakan kebahagiaan. Senyuman yang selalu terlihat saat apapun yang menimpa hati kita. Dikala kita bersedih kita tetap tersenyum, dikala bahagia pun kita akan tetap tersenyum.

Pada hakikatnya kita hidup di dunia ini tak punya apa-apa . terbukti pada saat kita dilahirkan. Apakah ada yang dilahirkan membawa mobil atau harga lainnya? Tak seorang pun bayi yang dilahirkan ke dunia ini membawa apa pun selain yang diberikan Sang Pencipta kepadannya. Pakaian pun tak dia kenakan ketika pertama kali melihat dunia. Apa yang bisa dikita banggakan ketika semua itu memang pada asalnya tak ada.

Karena kebahagiaanlah yang membuat kita selalu termotivasi untuk berbuat kebaikan kepada sesama. Keinginan untuk saling berbagi yang akan berbuah kebaikan walapun hanya dengan setitik senyuman yang tak akan pernah kembali terpancarkan ketika detak jantung kita sudah berhenti.

Tebarkanlah senyuman duhai kawan. Tak ada ruginya kita tersenyum. Justru kita akan mendapatkan pahala dari senyuman kita tersebut. Senyuman yang akan membuat diri kita bahagia dan orang lainnya yang merasakan senyuman tersebut.

Tersenyumlah. Selama senyuman itu masih bisa kita praktikkan. Selama senyuman itu dapat menebarkan kebaikan kepada orang-orang disekitarnya.

Tersenyumlah. Tebarkan kebaikan-kebaikan lewat senyuman polos yang didalamnya tak ada maksud tertentu apapun selain ingin membahagiakan diri sendiri dan orang lain.

Seperti yang pernah dilantunkan seorang tokoh yang menjadi pusat magnetik semua umat hingga akhir zaman,

“Senyummu ketika berjumpa saudaramu” ucap beliau. “adalah sebuah ibadah” (HR. al-Baihaqi)

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 AULIA RAHIM.