Kamis, 22 Maret 2012

Filled Under:

Bedah Buku bersama Bunda Pipiet Senja

Hari ini tidak bisa ditebak cuacanya panas atau hujan sebab dari pagi sampai siang cuaca selalu berubah kadang panas, kadang hujan. Kalau panas menjadi sebuah keberuntungan jemuran cepat kering..hee. Kalau hujan juga menjadi sebuah keberuntungan merupakan sebuah kelezatan tersendiri bagi mahasiswa yang baru pulang kuliah dengan tidur ketika hujan tapi jikalau mau berangkat kuliah hujan. Duh jadi rebet, siap-siap bawa payung, ember, sabun, shampoo, pasta gigi, en sikat gigi.Kok,kayak orang mau mandi...hohoho.

Ditengah cuaca yang cukup mendung pertanda hendak hujan. tetapi sempat hujan juga sih sebelumnya tapi hujannya cuma lewat sebentar. hahaha..

Namun, sebuah rencana Sang Maha Pembuat Rencana Terindah memberikan naungan-Nya kepada kita semua. Walaupun sempat diguyur hujan sesaat mendekati atau bahkan setelah sholat Zhuhur.

Akhirnya, cuaca mulai bersahabat. Sedikit demi sedikit kabut awan mulai menjauh dan sinar matahari semakin nampak di pelupuk mata kuman di sebarang lautan tak tampak.. Jadi pribahasa...hahaha

Pukul 14.00 kurang sedikit, kurang 1 menit apa 2 menit ya lupa..hee. Akhirnya sampai juga ke tempat bedah buku dengan menggunakan motor favorit Sang Segitiga. Setelah sampai di tempat penitipan motor (parkir). Dua kotak air mineral segera berpindah tempat dari motor menuju kantin ponpes Diponegoro.

Dari kejauhan tampaklah seorang yang sudah tidak asing lagi bagi anggota FLP. Siapakah dia??? Kita saksikan setelah pesan-pesan berikut ini.....

Mau pesan apa? Teh panas, teh dingin, teh panas dingin. apa Teh Pipiet Senja??? Hehe.. Bercanda ya Teh..pIzzz..*semoga beliau gak tau...wkwkkwk

Kembali ke cerita...

Dia adalah sang moderator bedah buku hari ini. Dengan wajah yang agak kebinggungan dia lihatkan kepada kami ketika kami menghampirinya.

Sang Segitiga mengeluarkan secarik kertas bertuliskan susunan acara. Kertas tersebut agar bisa dipahami oleh sang moderator dan sang MC. Sang MC pun menulis dengan detail susunan acara yang akan berlangsung.

Para peserta silih berganti mendaftarkan diri untuk menjadi peserta. Namun, kebanyakan peserta yang ikut santri-santri dari pondok.

Azan Asyar berkumandang. Kamis semua sholat Asyar terlebih dahulu. Kemudian mempersiapkan diri untuk memulai acara setelah shalat.

Tepat pukul 14.30 WIB, terdengar lantunan syair-syair didendangkan oleh para santri selama kurang lebih 15 menit. Setelah itu acara dimulai, dari pembukaan kemudian sambutan oleh ketua panitia kemudian membacaan ayat suci Al-Qur'an. Kebalik jadwalnya. Tapi, Alhamdulillah teratasi oleh MC..hee.

Setelah itu, masuk ke acara inti yaitu bedah buku "Orang Bilang Aku Teroris" karya Bunda Pipiet Senja dan "Catatan Cinta dari Mekkah" karya Awy Ameer Qolawun. Dua buku itu dibedah langsung oleh bunda Pipiet Senja.

Pertama, beliau menceritakan tentang pengalaman beliau ketika di bandara dengan menggunakan jilbab/kerudung yang panjang sehingga dikira penjaga bandara teroris, mengutak-atik laptop di bandara dengan gratis, hampir ditahan oleh penjaga bandara sebab penjaga bandara meminta surat undangan sebagai bukti kalau beliau sedang diundang mengisi suatu acara, pihak bandara tetap bersikukuh keras, akhirnya beliau memberikan nomor telpon pihak KBRI untuk dihubungi agar dipastikan beliau benar-benar ada undangan. Namun, pihak KBRI malah pura-pura tidak tahu dengan beliau disebabkan ada satu sebab yang menyebabkan salah satu oknum KBRI memperlakukan beliau seperti itu.. Apa lagi ya... duh kelupaan *singkatnya beli buku beliau Orang Bilang Aku Teroris..

Teroris ternyata singkatan dari Teror untuk penulis, sebab beliau selalu meneror penulis-penulis yang ada diluar negeri untuk lebih produktif dalam menulis. Singkatnya, yaitu beli buku beliau..heee

Masuk ke sesi tanya jawab (isi tanya jawab diposting oleh Shevi) pada pukul 16.30 WIB hingga 17.25 WIB kemudian dilanjutkan dengan penyerahkan kenang-kenangan untuk beliau. Ditutup dengan acara foto-foto sebagiaan peserta dengan beliau. Mumpung gratizzz.. en tak lupa membeli buku beliau yang ada di stan pembeliaan buku plus bonus mendapatkan langsung tanda tangan beliau.

Azan magrib berkumandang. Semua panitia dan teman-teman FLP pada pulang.

Itulah cerita singkat yang bisa diceritakan dan dibagikan..
Semoga bermanfaat.

Hal-hal yang baik mohon diambil dan dimanfaatkan
Hal-hal yang buruk mohon dimaafkan dan dihiraukan saja

Salam Senyum

Yogyakarta, 22 Maret 2012, 21.31 WIB

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 AULIA RAHIM.