Bahagia itu mudah. Disaat kita bisa tersenyum untuk diri
sendiri dan orang lain. Kita bisa merasakan kebahagiaan. Tak sulit ketika kita
menginginkan sebuah kebahagiaan. Kerena kebahagiaan itu diciptakan bukan
ditunggu-tunggu kedatangannnya. Salah satu cara kita untuk menciptakan
kebahagiaan yakni dengan tersenyum.
Apakah kita karena kebahagiaan kita tersenyum? Tidak, kawan.
Karena senyuman kitalah yang membuat kita bahagia. Cukup ringan cara ini. Siapapun
dari kita bisa mempraktikannya kapanpun dan dimana pun berada. Kebahagiaan itu
hak semua orang. Siapapun diri kita berhak untuk merasakan kebahagiaan. Namun,
kebahagiaan yang bagaimanakah yang kita ingin rasakan? Apakah sekilas
kebahagiaan harta, kebahagiaan jabatan ataupun kebahagiaan keluarga yang semua
kebahagiaan itu berbuah pada dunia.
Tentu kita semua menginginkan kebahagiaan di dunia, agar kita bisa tentram
dan nyaman menjalani kehidupan sehari-hari. Bagaimana kita bisa membahagiakan
diri sendiri sedangkan kita sendiri tak pernah tersenyum untuk diri kita? Apakah
susah untuk tersenyum? Begitu mahalkah harga sebuah senyuman sehingga kita
malas dan enggan untuk mempraktikannya ?
Senyuman yang berasal dari hati. Itulah senyuman yang akan
menciptakan kebahagiaan. Senyuman yang selalu terlihat saat apapun yang menimpa
hati kita. Dikala kita bersedih kita tetap tersenyum, dikala bahagia pun kita
akan tetap tersenyum.
Pada hakikatnya kita hidup di dunia ini tak punya apa-apa .
terbukti pada saat kita dilahirkan. Apakah ada yang dilahirkan membawa mobil
atau harga lainnya? Tak seorang pun bayi yang dilahirkan ke dunia ini membawa
apa pun selain yang diberikan Sang Pencipta kepadannya. Pakaian pun tak dia
kenakan ketika pertama kali melihat dunia. Apa yang bisa dikita banggakan
ketika semua itu memang pada asalnya tak ada.
Karena kebahagiaanlah yang membuat kita selalu termotivasi
untuk berbuat kebaikan kepada sesama. Keinginan untuk saling berbagi yang akan
berbuah kebaikan walapun hanya dengan setitik senyuman yang tak akan pernah
kembali terpancarkan ketika detak jantung kita sudah berhenti.
Tebarkanlah senyuman duhai kawan. Tak ada ruginya kita
tersenyum. Justru kita akan mendapatkan pahala dari senyuman kita tersebut. Senyuman
yang akan membuat diri kita bahagia dan orang lainnya yang merasakan senyuman
tersebut.
Tersenyumlah. Selama senyuman itu masih bisa kita
praktikkan. Selama senyuman itu dapat menebarkan kebaikan kepada orang-orang
disekitarnya.
Tersenyumlah. Tebarkan kebaikan-kebaikan lewat senyuman
polos yang didalamnya tak ada maksud tertentu apapun selain ingin membahagiakan
diri sendiri dan orang lain.
Seperti yang pernah dilantunkan seorang tokoh yang menjadi
pusat magnetik semua umat hingga akhir zaman,
“Senyummu ketika berjumpa saudaramu” ucap beliau. “adalah
sebuah ibadah” (HR. al-Baihaqi)
0 komentar:
Posting Komentar