“Tidak ada seorang pun yang dapat merubah
diri kita selain diri kita sendiri”
Ramadhan semakin dekat. Pertanda bulan
latihan akan menyapa insan yang akan bertaubat. Dibulan Ramadhan inilah awal
sebuah perubahan yang akan kita lakukan secara berkelanjutan.
Selama sebelas bulan kita terlenakan
oleh urusan dunia. Sholat lima waktu pun hanya kita lakukan disisa-sisa waktu
kita. Sedekah pun kita keluarkan dari sisa-sisa belanja kita. Qur’an pun dibaca
dari sisa-sisa bahan bacaan yang telah banyak kita baca.
Momentum bulan suci inilah waktu yang
tepat untuk kita jadikan batu loncatan dalam meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kita kepada Sang Pencipta.
Dulu diluar bulan Ramadhan, kita sisakan
waktu untuk sholat hanya sekitar 5-10 menit jika diakumulasikan sebanyak 5
waktu berarti kita menggunakan waktu untuk urusan akhirat hanya sekitar kurang
lebih 50 menit tidak sampai satu jam, apabila kita anggap satu jam dapat kita
hitung kembali berarti kita terlenakan oleh aktivitas duniawi selama 23 jam.
Dulu diluar bulan Ramadhan, kita akan
bersedekah dengan uang sisa-sisa kembalian yang telah kita gunakan untuk
membeli sesuatu yang berhubungan dengan dunia. Ketika ada uang kembalian dari
belanja itulah yang akan kita jadikan sedekah.
Dulu diluar bulan Ramadhan, kita sisakan Qur’an sebagai alternatif bacaan
terakhir setelah kita habiskan bacaan-bacaan dunia seperti buku, koran,
majalah, tabloid, buletin dan lainnya. Mengakibatkan Qur’an terkesampingkan
dari keseharian kita.
Dari sebagaian fenomena-fenomena diatas
kita bisa sama-sama mengevaluasi diri dan belajar agar dibulan Ramadhan kelak
bisa kita jadikan bulan perubahan agar kita lebih memprioritaskan waktu,
tenaga, pikiran dan materi yang kita miliki untuk dicurahkan kepada urusan
akhirat.
Sholat
yang biasanya kita lakukan hanya yang wajib saja, belum bisa diawal waktu
sholat dan dengan alokasi waktu yang relatif singkat. Mari kita rubah kebiasaan
tersebut kini kita kerjakan sholat wajib plus
sholat sunnah, dikerjakannya diawal waktu dan alokasi waktunya pun kita
perlama agar kita bisa lebih lama bersama Allah.
“Salah satu dari tiga hal yang disukai Allah
adalah orang yang sholat diawal waktu sholat”
Sedekah yang sering kita lakukan awalnya
dari uang sisa yang kita miliki. Sekarang kita rubah. Kita siapkan sebagian
harta kita yang akan kita sedekahkan dibulan Ramadhan kelak serta rutin kita
sedekahkan agar kita terbiasa bersedekah
dan bisa merasakan kondisi orang yang kekurangan dari segi ekonomi dari
kita yang mempunyai kelebihan ekonomi.
“Bersedekahlah karena sedekah akan menghapus
sebagaian dosa-dosamu”
Begitu pula dengan membaca Qur’an.
Mungkin diseharian, kita lebih senang membaca buku, novel, majalah ataupun
bacaan lainnya. Dibulan Ramadhan sebagaimana kita ketahui bersama adalah bulan
dimana turunnya Al-Qur’an sehingga ada baiknya kita meluangkan waktu khusus
untuk membaca terlebih juga mempelajarinya agar bulan yang penuh berkah ini
bisa kita hiasi dengan cahaya-cahaya Qur’an di lingkungan kita sehingga tidak
hanya kita yang akan merasakan manfaat dari bacaan Qur’an tersebut, orang
disekeliling kita pun akan merasakannya.
“Hiasilah rumah kalian dengan sholat dan
membaca Al-Qur’an”
Masih banyak lagi hal-hal yang perlu
kita rubah dibulan latihan kelak. Sebab, dari bulan Ramadhan inilah yang
diharapkan akan menjadi batu loncatan ketika selesai Ramadhan. Semua ibadah
yang kita lakukan dibulan Ramadhan akan membekas dan terus kita lakukan diluar
bulan Ramadhan itulah keberkahan bulan Ramadhan yang akan kita peroleh.
Namun sebaliknya, apabila seusai
Ramadhan kita tetap kembali kepada kebiasaan buruk kita. Ramadhan yang kita
lalui hanya sebuah kesia-siaan. Padahal, seandainya kita tahu segitu besarnya
pahala dan keutamaan bulan Ramadhan maka kita akan berharap setiap bulan adalah
bulan Ramadhan.
“Banyak dari orang yang berpuasa dibulan
Ramadhan hanya mendapatkan lapar dan haus saja”
Mari kita gunakan kesempatan emas yang
ada dihadapan mata kita sekarang ini sebagai awal perubahan diri kita untuk
menjadi lebih baik lagi sebab orang yang beruntung sebagaimana disabdakan oleh
Sang Teladan kita ialah
“Orang yang beruntung adalah orang selalu
mengevaluasi diri untuk menjadi lebih
baik lagi”
Ramadhan akan tiba. Apakah kita akan
berdiam saja? Tanpa ada sebuah perubahan yang nyata. Perubahan kepada diri
manusia. Manusia yang berlumur dosa. Manusia yang hina. Tak punya apa-apa.
Mari kita niatkan dan kita lakukan
bersama-sama perubahan diri menuju kebaikan. Kita tak tahu apakah kita akan
berjumpa dengan bulan Ramadhan yang ada didepan mata sekarang ini ataukah kita
akan pergi ketika Ramadhan telah datang kepada kita. Setidaknya kita sudah ada
niat untuk berubah dan mengisi hari-hari dibulan Ramadhan kelak. Semuanya kita
kembalikan kepada Sang Pemilik manusia.
Semoga kita dipertemukan dibulan
Ramadhan kelak dan kita bisa sedikit demi sedikit melakukan perubahan pada diri
kita sebab perubahan itu tidak semudah kita membalikkan telapak tangan.
Marhaban ya
Ramadhan
Marhaban Syahrus
Shiyam
Marhaban ya
Ramadhan
Marhaban Syahrus
Shiyam
Berbagi Ceria Lewat Cerita
Yogyakarta, 8 Juli 2013, 09.56 WIB
Aulia Rahim
0 komentar:
Posting Komentar