Apa jadinya apabila seorang lelaki lebih
memilih sholat sendiri daripada sholat berjamaah di masjid, mushola ataupun
surau di sekitar tempat tinggalnya. Mungkin, kita masih ingat dengan cerita
ketika Rasulullah SAW memperingatkan kepada tetangga-tetangga beliau keluar
rumah dengan teguran akan membakar rumah-rumah yang penghuninya tidak mau
keluar untuk melaksanakan sholat berjama’ah. Himbauan itu ditujuan untuk para
lelaki yang enggan melangkahkan kakinya menuju rumah-Nya.
(Aulia Rahim)
Bagaimanakah kondisinya jika ini
terjadi pada zaman sekarang. Zaman yang serba ada dan diberikan berbagai
kemudahan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. Namun, kembali ke diri
pribadi masing-masing. Bagaimanakah menanggapi kemudahan yang diberikan tersebut?
Apakah dengan kemudahan itu akan menambah ketaqwaannya kepada Sang Kholiq?
Ataukah hanya akan membuat murka Sang Ilahi karena berani menduakan-Nya?
Dengan berbagai kemudahan itu tak
mungkin kita tak bisa keluar rumah sejenak untuk melangkahkan kaki menuju
tempat nan suci. Apabila tempat tersebut lumayan jauh, kita bisa menggunakan
sepeda ataupun motor atau bahkan mobil untuk bersegera memenuhi panggilan-Nya.
Tetapi, realita yang ada kita semakin enggan untuk berdiri menuju
keridhoan-Nya. Kita (kaum lelaki) lebih memilih sholat sendiri di rumah
daripada sholat bersama-sama di masjid.
Sholat berjamaah hukumnya sunnah
muakkadah yakni sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Dengan sholat
berjamaah kita semua mendapatkan berbagai manfaat dan kelebihan yang akan kita
rasakan di dunia maupun di akhirat.
Lelaki pantang sholat sendiri. Sebab
para lelaki memang disunnah untuk sholat secara berjamaah sedangkan para wanita
lebih disunnahkan untuk melaksanakan sholat sendiri di rumah dikarena untuk
menjaga diri.
Domba yang berjalan sendiri akan lebih
mudah dimaksa oleh srigala daripada domba yang berjalan bersama-sama. Keamanan
dan ketenangan akan didapatkan oleh domba yang berjalan secara bersama.
Begitu pula dengan manusia terlebih
untuk para lelaki ketika melaksanakan sholat. Mereka akan lebih mudah diganggu
pada saat sendirian daripada pada saat berkumpul bersama baik itu ketika sholat
berjamaah ataupun ketika berkumpul di dalam majelis ilmu atau majelis dzikir.
Orang yang melaksanakan sholat secara
berjamaah akan mendapatkan pahala duapuluh tujuh derajat lebih banyak daripada
orang yang melaksanakan sholat secara sendirian. Masih kurangkah pahala yang
diberikan tersebut?
Memang, mulai sekarang kita (kaum
lelaki) perlu mengevaluasi diri untuk bisa memperbaiki kualitas dan kuantitas
sholat kita. Apakah sudah kita laksanakan secara berjamaah? Ataukah hanya kita
lakukan sendirian di dalam kamar?
Tak malukah kita kepada para sahabat
nabi yang pada zaman itu mereka selalu sholat berjamaah walaupun terkadang
ancaman dan halang rintang menghadang mereka ketika melangkah menuju Rumah-Nya.
Sedangkan kita sekarang dengan
berbagai kemudahan yang diberikan-Nya terasa semakin malas untuk bangun berjalan
menyukuri kaki dilangkahkan menapaki jalan-jalan surga-Nya.
Mari kita renungkan sesaat, sudah
benarkah kita sholat? Ataukah selama ini kita salah niat hanya berbuat untuk
menggugurkan kewajiban umat tanpa memikirkan hari akhirat?
Berbagi
Ceria Lewat Cerita